Senin, 11 Mei 2020

ANALISIS NOVEL FACELOVE KARYA SARA TEE DENGAN KAJIAN FEMINISME

ANALISIS NOVEL FACELOVE KARYA SARA TEE DENGAN KAJIAN FEMINISME

Puput Eka Pratiwi
118050009

Abstrak

     Menikmati suatu karya sastra berarti memberi “nafas” bagi jiwa, mengasah rasa seni dan sense. Lewat karya-karya tersebut, manusia dapat mengasah kepekaan budi dan emosinya, bercermin membandingkan situasi dunia yang dihuni dan dikenal oleh pengarang pada masa itu dengan dunia yang dipijak  dan ditempatinya saat ini.   
      Karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Teori karya sastra bermacam-macam salah satunya teori feminisme.
     Feminisme adalah serangkaian gerakan sosial, politik, ideologi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendefinisikan, membangun, dan mencapai kesetaraan gender di lingkup politik, ekonomi, pribadi, dan sosial. Feminisme menggabungkan posisi bahwa masyarakat memprioritaskan sudut pandang laki-laki, dan bahwa perempuan diperlukan secara tidak adil di dalam masyarakat tersebut.


Kata kunci : feminisme, novel  facelove.







Pendahuluan 
Kehidupan dalam karya sastra dapat mencakup hubungan antar masyarakat, anntar individu atau peristiwa yang terjadi dalam batin sseseorang, berupa pengalaman pribadi maupun kisah orang lain. Karya sastra dapat berisikan segudang cerita yang diangkat dari berbagai sudut pandang pengarang. Adapun dominasi karya sastra dipenuhi dengan tema-tema yang mengangkat tentang kisah perempuan. Perempuan menjadi topik seru dalam karya-karya sastra dan banyak menjadi pemeran dalam karya-karya sastra. 
Perempuan merupakan hal yang tak pernah luput diperbincangkan, baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi, agama, seni budaya sampai sastra. Perempuan menjadi tema-tema dari sebagian besar karya sastra yang ada di dunia. Perempuan menjadi objek kajian bagi karya sastra baik dalam segi puisi, roman,novel, cerpen dan lain sebagainya. Perempuan menjadi inspirasi bagi banyak karya sastra. Dalam sejarah sastra Indonesia, keberadaan perempuan memiliki pengaruh sebagai salah satu menu tema yang paling banyak dipilih dalam bentuk cerpen, roman dan novel. Karya sastra tersebut banyak mengangkat kisah-kisah yang diperankan oleh perempuan, begitu pula dalma novel facelove karya Sara Tee tokoh utamanya adlah seorang perempuan yang bernama Riyanti karakter yang di gambarkan Riyanti itu seorang perempuan yang tidak tahu malu menemui laki-laki duluan bahkan beda daerah dengannya tetap di jumpai sampai salah orang. Sampai pada akhirnya Riyanti menemukan jodoh dari salah orang terssebut.
Sehingga unik novel facelove dikaji dari berbagai perpektif.
Kajian teori
B.1 Feminisme
Secara etimologi feminis berasal dari kat femme (woman), berarti perempuan yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan (jamak), sebagai kelas sosial. Teori feminisme sebagai alat kaum wanita untuk memperjuangkan hak-haknya, erat berkaitan dengan konflik kelas ras, khususnya konflik gender. Dalam teori sastra kontempoler, feminis merupakan gerakan perempuan yang terjadi hampir di seluruh dunia. Gerakan ini dipicu oleh adanya kesadaran bahwa hak-hak kaum perempuan sama dengan kaum laki-laki. Keberagaman dan perbedaan objek dengan teori dan metodenya merupakan ciri khas studi feminis. 
Menurut Salden (1986: 130-131), ada lima masalah yang biasanya muncul  dalam kaitannya dengan teori feminis, yaitu a) masalah biologis, b) pengalaman, c) wacana, d) ketaksadaran, dan e) masalah sosial ekonomi. Perdebatan terpenting dalam teori feminis timbul sebagai akibat masalah wacana sebab perempuan sesungguhnya termarginalisasikan melalui wacana yang dikuasai oleh laki-laki. Pada dasarnya teori feminis dibawa ke Indonesia oleh A. Teeuw. Kenyataan ini pun sekaligus membuktikan bahwa teori-teori barat dapat dimanfaatkan untuk menganalisis sastra Indonesia, dengan catatan bahwa teori adalah alat, bukan tujuan.
Pemikiran feminis tentang kesetaraan gender sudah banyak diterima dan didukung baik oleh kalangan perempuan sendiri maupun oleh kalangan laki-laki. Dukungan ini terlihat melalui penerimaan masyarakat terhadap kaum perempuan di bidang-bidang yang tadinya hanya di dominasi oleh kaum laki-laki, melalui tulisan dan media. 
B.2 Facelove
Novel facelove menceritakan tentang perjalanan cinta seorang perempuan yang bernama Riyanti. Riyanti berkenalan dengan seorang laki-laki ya ng bernama Robin yang ia kenal dari facebook dan sering chatting lewat email maupun inbok, setelah cukup lama Riyanti mengenal Robin akhirnya Riyanti menemui Robin di Solo tapi naas sampai di Solo bukan Robin yang Riyanti temui melainkan Juan seorang single parent yang mempunyai anak kecil berkebutuhan khusus yang bernama Lisa. Di rumah Juan, Riyanti menjadi pengasuh Lisa walaupun sikap Juan kepada Riyanti dingin Riyanti tetap sabar mengurus Lisa yang Riyanti tidak tahu adalah bahwa Juan majikannya bukanlah Robin yang selama ini kenal lewat facebook. Setelah 1 bulan lebih akhirnya Riyanti menemukan Robin yang selama ini riyanti cari. Setelah ketemu Robin, Riyanti di ajak nikah oleh Robin awalnya Riyanti tidak mau karena Riyanti mempunyai perasaan kepada Juan tapi pada akhirnya Riyanti menerima Robin untuk menjadi suaminya. Menjelang hari pernikahannya dengan Robin, Riyanti murung yang ada di pikirannya hanya Juan dan Lisa dan pada akhirnya ada yang memberi tahu Riyanti yaitu pembantunya Juan bahwa Lisa kecelakaan dan di bawa ke rumah sakit akhirnya Riyanti pergi ke Solo untuk menemui Lisa karena Riyanti juga tidak bisa di pungkiri bahwa Riyanti menyanyangi Lisa seperti anaknya sendiri. Sampai di rumah sakit ketemu dengan Lisa, Riyanti juga ketemu dengan Juan ayah Lisa setelah itu Juan mengungkapkan perasaanya kepada Riyanti bahwa Juan juga mempunyai perasaan kepada Riyanti sam halnya Riyanti punya perasaan kepada Juan pada awalnya orang tua Riyanti tidak merestui karena Juan orang Tionghoa tapi akhirnya di restui, di sisi lain Robin menjadi gila karena tidak bisa mendapatkan cinta Riyanti. Setelah Riyanti menikah dengan Juan mereka hidup bahagia. 
Temuan 
Feminisme sering dijadikan sebagai bentuk emansipasi wanita dalam memperjuangkan haknya, seperti halnya di dalam novel facelove tokoh utama bernama Riyanti tetap membela Lisa ketika Lisa di sebut autis dan tidak berhak sekolah di sekolah umum walau Lisa bukan anaknya sendiri Riyanti tetap menyanyanginya sepenuh hati.
“anak autis memiliki hak yang sama dengan anak-anak lain. Hak untuk hidup, dilindungi, disayangi, dan mendapat pendidikan yang layak,” ucapku sedikit keras
Di dalam novel facelove Riyanti di gambarkan sebagai perempuan yang malas untuk bekerja kerjaannya duduk di depan laptop chatting via email atau facebook. Tapi ssetelah ketemu dengan Juan dan Lisa sifat malasnya hilang dan di gantikan oleh 
Sifat keibuan yang baik, kasih sayang yang merubahnya. Tidak ada Riyanti yang kekanak-kanakan lagi.
Seperti yang sudah disebutkan tadi rasa cinta seorang perempuan begitu besar apapun akan dilakukan untuk orang tersebut menjadi lebih baik. Riyanti tetap dengan keputusannya bahwa Lisa harus sekolah dan harus sembuh.
“kini aku tahu, kekuatan cinta memang luar biasa. Karena cintaku kepada Lisa, aku mampu melakukan tindakan-tindakan besar dan menantang. Mungkin Juan benar, aku terobsesi untuk menyembuhkan Lisa. Tapi jujur, aku melakukan itu atas dasar cinta”
Bagaimanapun seorang perempuan ingin yang terbaik untuk orang yang ada di sekitarnya. 
Membahas seorang perempuan bukan hanya kecantikan atau seksualitas, itu semua hanya bonus dari seorang perempuan. Hal terpenting dari seorang perempuan adalah ketulusan dari dalam dirinya sendiri, semua orang bisa memberi materi kepada anaknya tapi belum tentu bisa mendidik anaknya menjadi orang yang hebat, tugas menjadi perempuan itu berat mulai dari melahirkan, mengurus, sampai menjaganya sebelum anaknya menikah. Seorang ibu sangat bahagia ketika anaknya menikah karena tugasnya menjaga, mendidiknya sudah berhasil.
Simpulan 
Penokohan di dalam novel facelove terasa sekali kasih sayang seorang ibunya walau Riyanti bukan ibu kandung Lisa begitu pun perjalanan cintanya. 
Bagaimana Riyanti mengurus Lisa dengan pemuh kasih sayang sampai menantang aturan Lisa tidak boleh sekolah di sana perjuangan Riyanti untuk menyekolahkan Lisa sangat terasa.
Dari tokoh Riyanti kita dapat melihat menyanyangi seorang anak yang bukan dari rahimnya itu sangat suli apalagi anak tersebut berkebutuhan khusus.
Daftar pustaka
Tee Sara. 2014. Facelove. Jakarta. Gramedia pustaka Utama
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Feminisme 
https://id.m.wikipedia.org/wiki/karya_sastra 
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/kiranamicarina/perempuan-dan-sastra_559fce3e3afbd670bc6cf88