Sabtu, 15 Juni 2019

Resensi novel "rindu" tere liye

Resensi novel “Rindu” karya Tere Liye




Identitas buku
Judul buku : Rindu
Penulis buku : Tere Liye
Penerbit buku : Republika
Kota terbit : Jakarta
Cetakan : IV
Tebal buku : 544 halaman
ISBN : 978-602-8997-90-4
Harga : 55.000

Sinopsis novel rindu
Novel inij menceritakan tentang masa lalu yang memilukan . tentang kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi. Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati. Tentang kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan.
Cerita yang berlatar belakang di zaman pemerintahan Hindia Belanda. Menceritakan keluarga Daeng Adipati yang terdiri dari orang tua, serta pembantu rumah tangga, serta kedua anaknya Elsa dan Anna, merka akan pergi ke tanah suci untuk menunaikan ibadah hajinya. Kedua anak Daeng Adipati selama di perjalanan sangat gembira tanpa mengerti yang di rasakan oleh ayah mereka, Daeng adipati.
Ada juga tokoh yang bernama Ambo Uleng dia adalah seorang pelaut yang seluruh hidupnya di laut bukan di daratan. Ambo uleng menjadi seorang pelaut karena menuruni sifat ayahnya yang sebagai pelaut. Dia menaiki kapal Blitar Holland bukan untuk mencari ikan, uang ataupun jodoh dia hanya ingin pergi jauh sejauh-jauhnya meninggalkan tempat kelahirannya yaitu Makassar.
Selanjutnya ada seorang keturunan Cina yang berprofesi sebagai guru ngaji. Di dalam kapal juga dia mengajari anak-anak yang ikut naik haji di mushola kapal. Mereka memanggil nya denagn bonda upe.
Seterusnya Gurutta Ahmad Karaeng seorang ulama besar di daerah Makassar. Dia sampai meminta izin di adakannya pengajian rutin di dalam kapal. Beliau juga yang memeberikan jawaban atas apa yang mereka rasakan selama ini.
Penokohan
Tema : perjalanan menuju tanah suci dengan penuh rahasia
Tokoh
Daeng Adipati : orang terkaya, dekat dengan orang Belanda, pintar
Elsa dan Anna : anak dari Daeng Adipati yang ceria, lucu, pintar, imut
Ahmad Karaeng : seorang ulama besar
Bonda upe : cantik, keturunan Cina, guru ngaji
Embah kakung dan embah putri : sepasang kekasih yang saling memcinta ssehidup-semati
Ambo uleng : seorang lelaki yang perkasa, pekerja keras tapi pendiam
Kapten philips : tanggung, bertanggung jawab
Alur : menggunakan alur maju dan mundur
Latar
Tempat : kapal, kota tua, pelabuhan lampung, pelabuhan bengkulu, pelabuhan padang, pelabuhan banda aceh, dermaga kota Batavia, laut samudera hindia-kolombo sri langka, pesisir pantai kolombo.
Waktu : pagi hingga malam
Suasana : menyedihkan, menyenangkan, mengharukan
Sudut pandang : menggunakan sudut pandang orang ketiga
Amanat : tidak boleh membenci diri sendiri karena akan menyusahkan diri sendiri dan mendapat dosa.

Bahasa
Bahasanya menarik mudah di pahami oleh banyak orang.

Nilai-nilai buku
Bagi yang ingin membaca buku tapi dengan suasana zaman penjajah bisa baca buku ini karena buku ini bernuasa zaman penjajahan.

Kelebihan buku
Ceritanya yang menarik membuat pembaca menjadi manusia yang lebih baik lagi, memceritakan latar belakang zaman dulu yang sangat menarik, kegiatan di dalam kapal yang bernilai positif

Kekurangan buku
Sampul buku yang tidak menarik karena tidak sesuai dengan isi bukunya.


Puput Eka Pratiwi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar